9 Pertanyaan Tentang Tukang Parkir

 

Tukang parkir yang sering jadi buah bibir dan bikin kita berpikir, kenapa?

Kayaknya, hampir semua orang pernah berurusan sama profesi yang satu ini. Eh nggak semuanya deh disebut profesi. Soalnya ada yang cuma berawal dari iseng-iseng ngisi waktu luang. Tapi mau apa pun namanya, pasti kalian pernah dong ketemu sama tukang parkir. Dialah sosok yang ‘membantu’ kalian memarkirkan kendaraan di sebuah tempat yang telah disediakan dengan baik dan benar.

Nah, Saya punya sepuluh pertanyaan nih tentang tukang parkir yang sangat mengusik kalbu dan mungkin juga kalbu kalian. Kalbu kita semualah. Semoga. Simak!

Kenapa Tukang Parkir Munculnya Sering Tiba-Tiba?

Sekilas tukang parkir emang mirip kayak jagoan yang datengnya selalu belakangan. Ketika kita datang dia nggak ada, ketika kita mau pergi dia baru menghampiri. Kenapa sih? Kenapa kamu selalu muncul disaat aku nggak butuh? Kamu pengen nahan aku biar nggak pergi dari kehidupan kamu. Iya? Iya?!.. #kemudianhening

Kenapa Kita Lebih Se666an Sama Tukang Parkir?

Jadi abis muncul tiba-tiba, tukang parkir pasti langsung megangin bagian motor belakang kita. Terus nggak tahu kenapa, gara-gara dipegang gitu kita jadi suka lebih segan gitu sama tukang parkir. Bawaannya jadi nggak enak gitu kalo nggak bayar. Mau pura-pura cuek, tetep nggak bisa. Soalnya ada perasaan bersalah, takut dibilang pelit, nggak peka sama orang susah, dan bla..bla…bla… Kalo kendaraan kita dijagain beneran sih nggak papa ya. Kalo nggak?

Kenapa Kalo Nggak Ada Kembalian, Tukang Parkir Selalu Anggap Remeh?

Siapa yang pernah kayak gini? Setiap keluar dari parkiran resmi (dan yang nggak resmi juga sih kadang-kadang), kita kan diharuskan buat bayar parkir berdasarkan lamanya waktu parkir sesuai karcis yang kita punya. Tapi, buat beberapa kasus kita malah membayar lebih dari seharusnya. Iya, misalnya biaya parkirnya Rp 4.000, terus kita bayar pake uang Rp 10.000. Kembalian yang dikasih malah Rp 5.000 aja. Lalu kemana kah sisa Rp 500 nya? Begini jawabnya:

Tukang Parkir (TP) : mbak, ada lima ratus?

Saya/Lo/Kita : nggak ada, mbak?

TP : maaf ya mbak, (kembaliannya) kurang lima ratus. *sambil kasih 5000 dengan ekspresi muka ceria*

Kenapa, segitu gampangnya sih tukang parkir nyerah buat nyari sisa kembalian kita? Kenapa dia mirip banget sama kasir di swalayan yang lebih sering menganggap permen Mentos itu bisa diuangkan suatu saat nanti? Coba kalo kondisinya dibalik, emang dia mau nerima kalo kita bilang, “maaf bang bayar uang parkirnya kurang lima ratus nih.”

Kenapa Tukang Parkir Suka Maksa Suruh Bayar Di awal?

 Baru juga parkir udah disuruh bayar dengan tarif yang asal sebut. Belum juga masuk ke tempat yang dituju udah dipaksa buat bayar parkir lima ribu, enam ribu, atau sepuluh ribu. Kenapa, kau melakukan itu, hei hei tukang parkir? Kita nggak bakal lari, kan kendaraan kita masih di sini.

Kenapa Tukang Parkir di Tempat Biasa Suka Lebih Galak?

Padahal parkirannya juga nggak resmi. Nggak ada sistem secure parking-nya yang menjamin keamanan kendaraan kita. Tapi kenapa mereka suka lebih galak daripada tukang parkir di mall? Nggak cuma galak, tapi juga suka pasang tarif mahal banget.





 Kenapa Bayar Tukang Parkir Di Indomart/Alfamart/Minimarket Harus Dua Ribu?

Saya jadi penasaran banget siapa sih yang pertama kali mencetuskan dirinya jadi tukang parkir di Indomart, Alfamart, Sevel, dkk itu? Bikin jadi mewabah ke seluruh minimarket gini sekarang. Padahal setahu saya di sana ada tulisan Parkir Gratis. Tapi kenapa kalo kita dateng ke sana terus parkir sebentar yang cuma tiga detik aja dan belum tentu beli itu langsung disuruh bayar? Dan kenapa bayar parkirnya harus selalu dua ribu? Kenapa kalo bayarnya seribu malah dikata-katain? Hiks. Pediiiihhh banget!


Kenapa Kita Nurut Banget Sama Tukang Parkir?

Disuruh parkir miring kita iya-in. Disuruh standart dua kita nurut. Disuruh jangan dikunci stang, kita iya-in. Disuruh bayar lima ribu kita turutin. Padahal eh padahal….balik lagi, jaminan keamanannya belum tentu ada. Tapi kenapa kita bisa nurut banget sama tukang parkir? Padahal sama orangtua apalagi guru sekolah aja belum tentu.

Kenapa Tukang Parkir Nggak Parkour?

 Kan keren banget kalo ada tukang parkir yang punya keahlian melompat melewati motor demi motor yang ada di parkiran buat membantu mobil yang mau keluar parkiran. Jadi tukang parkir nggak usah lari-larian lagi buat mengejar kendaraan buat meminta bayaran. Mending parkour aja, lebih mudah terjangkau. Ya nggak?

Kenapa Tukang Parkir Nggak Parkir?

Namanya tukang kan pasti ahli. Contohnya aja kayak orang yang suka/ahli bohong. Pasti dibilangnya tukang bohong. Mereka yang suka selingkuh atau menikung pacar dibilangnya tukang tikung. Orang yang demen banget tidur disebutnya tukang molor. Tapi, kenapa tukang parkir justru nggak parkir (kendaraannya sendiri)? Malah bantuin orang lain.

 



2 comments: